BODOH


BODOH
Koleksi: Chompsy(dot)com | 2016
YANG berbahaya dari gagalnya pendidikan bukanlah anggaran yang terbuang percuma, melainkan kebodohan yang niscaya. Sedangkan kebodohan yang paling bahaya ialah kebodohan yang dipelihara kekuasaan.
Sebab sejarah umat manusia ialah sejarah perjuangan menaklukan ketakutan; mengatasi tantangan; memperbaiki kekeliruan—upaya melawan kebodohan.
Menurut senior-senior di kampus, orang yang paling patut disalahkan ialah Platon. Ia orang yang melembagakan ‘sekolah’—bernama Academia. Sebelumnya, sekolah berasal dari bahasa Latin yakni scola, skhole, scolae atau schola yang berarti “waktu luang” atau “waktu senggang”—karena sejak itulah, sekolah yang bermula berarti bermain dan belajar sambil mengisi waktu luang setelah bekerja dan rutinitas menjadi sebuah kewajiban. Bahkan Academia Platon ialah sebuah ‘kewajiban’ dan ‘rutinitas’ yang menghilangkan esensi dari waktu luang itu sendiri. Artinya sekolah Academia menjadi sebuah aktivitas yang dianggap ‘utama’ ketimbang sekedar pengisi waktu luang.
Namun bagaimanapun, bagi saya Academia-nya Platon—dus, sekolah dikemudian—ialah  upaya melawan kebodohan.
Di titik ini, yang paling menyedihkan ialah orang yang mengetahui sesuatu, tapi tak berdaya melakukan sedikit pun. Bahkan, mungkin, ia diam-diam menjadi bagian yang memelihara kebodohan. Sebab, sebagaimana kita tahu, yang berbahaya dari kekuasaan bukanlah sesuatu yang real, konkret, tampak—melainkan kekuasaan menjadi sangat berbahaya dan subversif ialah yang tidak tampak, tanpa disadari dan massif, para intelektual menyebutnya ‘hegemoni’.
Omong-omong, pernahkah kamu membayangkan dunia tanpa sekolah? Di titik inilah saya selalu teringat seorang Haji Agus Salim… [] @cheprakoso
Jatikramat, 2018

Komentar

Postingan Populer